KULIAH ADALAH INVESTASI ORANGTUA
Melanjutkan pendidikan anak ke Perguruan Tinggi hendaklah di pandang, sebagai investasi keluarga dan sekaligus sebuah warisan yang paling berharga dan bernilai bagi anak-anak di masa sekarang dan di masa depan. Kualitas pendidikan yang baik yang diperoleh anak-anak akan memberi akses terhadap fasilitas penghidupan dan kehidupan yang baik pula bagi anak-anak kelak. Dengan pendidikan yang baik, kita berharap anak-anak akan menjadi kelompok masyarakat yang memiliki kualitas, harapan hidup yang baik dan berproduksi dengan baik serta akan mewariskan kesejahteraan hidup pada generasi berikutnya.
Mungkin inilah dasar pemikiran (Alm).Nurcholis Madjid, seorang cendikiawan Indonesia yang pernah dimasa hidupnya mengatakan bahwa pilihan terbaik bagi orangtua di Indonesia adalah hidup sederhana asalkan anak-anak berpendidikan yang baik. Di AMIK Medicom kami senantiasa berupaya me-realisasi cita-cita setiap keluarga yang berinvestasi pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta melalui program pendidikan yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Brain), pengembangan sikap/perilaku yang baik (Behaviour), dan estetika/penampilan yang baik (Beauty). Tolak ukur pencapaian Mahasiswa bukanlah sekedar pada nilai-nilai atau angka-angka yang diperolehnya melalui ujian-ujian, akan tetapi hasilnya adalah Mahasiswa mampu memiliki pekerjaan dan berpenghasilan setelah tamat atau sedapat mungkin bekerja sebelum tamat/wisuda. Alumni Medicom yang diwisuda 2014 yang lalu, sebanyak 763 orang dari 973 orang (76 %) Wisudawan/ti AMIK Medicom telah memiliki pekerjaan bahkan sebelum di wisuda.
Memilki pekerjaan (mampu berkontribusi pada sebuah unit kerja / organisasi) adalah bukti bahwa seseorang itu telah memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil dari proses pendidikan yang ditempuhnya. Oleh karena itulah, di Akademi Manajemen Informatika Komputer Medicom kami memandang proses pendidikan itu tidaklah sekedar Transfer Of Knowledge saja, tetapi juga pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang baik di lapangan pekerjaan, di lingkungan tempat tinggal dan di tengah-tengah masyarakat. Seperti apa yang pernah disampaikan oleh seorang pakar pendidikan Prof .DR.Mucthar Buchori yang mengatakan bahwa:”mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan berkaitan dengan tiga hal. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikannya peserta didik harus dapat mencari nafkah dengan bekal pendidikannya tersebut. Mampu mencari nafkah ini merupakan hal yang paling dasar. Karena bagaimana orang bisa berbuat sesuatu secara lebih baik kalau kebutuhan dasarnya tidak mampu dipenuhi. Kedua, persiapan untuk kehidupan itu adalah bagaimana peserta didik kelak mampu menyeleksi kehidupan di lingkungannya, seperti nilai-nilai apa yang hendak dipertahankan dan ditinggalkannya. Dan yang ketiga, persiapan untuk kehidupan juga berkaitan dengan bagaimana kemampuan peserta didik untuk memuliakan kehidupan”. Demikian juga wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasil Jalal mengatakan: “ Perguruan Tinggi ditantang untuk memberikan kemampuan spiritual, kemampuan kewirausahaan, selain kemampuan akademik dan Soft Skill mahasiswa bersangkutan, Soft Skill 80 % lebih menentukan masa depan”.
Di AMIK-D3 Medicom kami tetap menunjukkan perhatian dan tanggung jawab kami untuk tetap menjaga lingkungan yang baik dalam proses pendidikan kepada setiap mahasiswa/i AMIK Medicom dengan menanamkan pengertian – pengertian tentang perilaku yang baik di masa muda maupun nasihat – nasihat dan motivasi yang mendorong semangat belajar anak kita ini masa mudanya. Namun demikian, kita mengetahui bahwa sesungguhnya pendidikan yang baik berawal dari keluarga itu sendiri. Orangtua yang memegang peranan penting di dalam membentuk anak-anak menjadi anak yang memiliki karakter positif dan terpelajar, sedangkan sekolah hanya memegang peran nomor dua. Di Medicom kami memahami situasi ini, dimana begitu sempitnya lingkungan yang sehat dan mendidik yang dijumpai anak-anak kita dilingkungan sekitarnya. Itulah sebabnya di Medicom kami tidak hanya sekedar men-transfer of knowledge (transfer ilmu pengetahuan saja) akan tetapi kami juga senantiasa menanamkan sistem nilai yang baik mencoba melengkapi dan mengingatkan kembali pesan – pesan moral yang telah mereka peroleh dari rumah ini melalui pembacaan pendapat orang terkenal mengenai : Pekerjaan, Budi Pekerti, Kejujuran, Agama dan Ilmu pengetahuan, Masa Muda, serta kunci sukses dalam menjalani hidup dimasa mudanya.
Mungkin inilah dasar pemikiran (Alm).Nurcholis Madjid, seorang cendikiawan Indonesia yang pernah dimasa hidupnya mengatakan bahwa pilihan terbaik bagi orangtua di Indonesia adalah hidup sederhana asalkan anak-anak berpendidikan yang baik. Di AMIK Medicom kami senantiasa berupaya me-realisasi cita-cita setiap keluarga yang berinvestasi pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta melalui program pendidikan yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Brain), pengembangan sikap/perilaku yang baik (Behaviour), dan estetika/penampilan yang baik (Beauty). Tolak ukur pencapaian Mahasiswa bukanlah sekedar pada nilai-nilai atau angka-angka yang diperolehnya melalui ujian-ujian, akan tetapi hasilnya adalah Mahasiswa mampu memiliki pekerjaan dan berpenghasilan setelah tamat atau sedapat mungkin bekerja sebelum tamat/wisuda. Alumni Medicom yang diwisuda 2014 yang lalu, sebanyak 763 orang dari 973 orang (76 %) Wisudawan/ti AMIK Medicom telah memiliki pekerjaan bahkan sebelum di wisuda.
Memilki pekerjaan (mampu berkontribusi pada sebuah unit kerja / organisasi) adalah bukti bahwa seseorang itu telah memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil dari proses pendidikan yang ditempuhnya. Oleh karena itulah, di Akademi Manajemen Informatika Komputer Medicom kami memandang proses pendidikan itu tidaklah sekedar Transfer Of Knowledge saja, tetapi juga pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang baik di lapangan pekerjaan, di lingkungan tempat tinggal dan di tengah-tengah masyarakat. Seperti apa yang pernah disampaikan oleh seorang pakar pendidikan Prof .DR.Mucthar Buchori yang mengatakan bahwa:”mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan berkaitan dengan tiga hal. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikannya peserta didik harus dapat mencari nafkah dengan bekal pendidikannya tersebut. Mampu mencari nafkah ini merupakan hal yang paling dasar. Karena bagaimana orang bisa berbuat sesuatu secara lebih baik kalau kebutuhan dasarnya tidak mampu dipenuhi. Kedua, persiapan untuk kehidupan itu adalah bagaimana peserta didik kelak mampu menyeleksi kehidupan di lingkungannya, seperti nilai-nilai apa yang hendak dipertahankan dan ditinggalkannya. Dan yang ketiga, persiapan untuk kehidupan juga berkaitan dengan bagaimana kemampuan peserta didik untuk memuliakan kehidupan”. Demikian juga wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasil Jalal mengatakan: “ Perguruan Tinggi ditantang untuk memberikan kemampuan spiritual, kemampuan kewirausahaan, selain kemampuan akademik dan Soft Skill mahasiswa bersangkutan, Soft Skill 80 % lebih menentukan masa depan”.
Di AMIK-D3 Medicom kami tetap menunjukkan perhatian dan tanggung jawab kami untuk tetap menjaga lingkungan yang baik dalam proses pendidikan kepada setiap mahasiswa/i AMIK Medicom dengan menanamkan pengertian – pengertian tentang perilaku yang baik di masa muda maupun nasihat – nasihat dan motivasi yang mendorong semangat belajar anak kita ini masa mudanya. Namun demikian, kita mengetahui bahwa sesungguhnya pendidikan yang baik berawal dari keluarga itu sendiri. Orangtua yang memegang peranan penting di dalam membentuk anak-anak menjadi anak yang memiliki karakter positif dan terpelajar, sedangkan sekolah hanya memegang peran nomor dua. Di Medicom kami memahami situasi ini, dimana begitu sempitnya lingkungan yang sehat dan mendidik yang dijumpai anak-anak kita dilingkungan sekitarnya. Itulah sebabnya di Medicom kami tidak hanya sekedar men-transfer of knowledge (transfer ilmu pengetahuan saja) akan tetapi kami juga senantiasa menanamkan sistem nilai yang baik mencoba melengkapi dan mengingatkan kembali pesan – pesan moral yang telah mereka peroleh dari rumah ini melalui pembacaan pendapat orang terkenal mengenai : Pekerjaan, Budi Pekerti, Kejujuran, Agama dan Ilmu pengetahuan, Masa Muda, serta kunci sukses dalam menjalani hidup dimasa mudanya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|